Fase Menstruasi pada Wanita, Kamu Harus Tahu

Normalnya, wanita mengalami menstruasi tiap bulan. Tapi, rentang siklusnya mungkin berbeda-beda. Ada wanita yang rutin haid tiap 21-23 hari sekali, tapi ada juga yang lebih cepat atau bahkan lambat. Dalam siklus tersebut, tak banyak yang tahu bahwa ada beberapa fase menstruasi di dalam rahim. Dengan mengetahuinya, kamu bisa memprediksi kapan haid berikutnya akan terjadi.

Fase Menstruasi pada Wanita

4 Fase Menstruasi

Fase menstruasi terbagi ke dalam 4 tahapan, yaitu:

1. Fase Menstruasi

Di fase ini, lapisan dinding di dalam rahim yang mengandung lendir, sel-sel dinding rahim, dan darah meluruh lalu keluar lewat vagina. Proses ini terjadi sejak hari pertama menstruasi dimulai dan berlangsung selama 4 - 6 hari. Selama fase ini, wanita biasanya akan merasakan gejala-gejala seperti nyeri pada punggung dan perut bawah karena rahim mengalami kontraksi yang membantu meluruhkan endometrium.

2. Fase Folikuler (Pra-ovulasi)

Fase ini terjadi sejak hari pertama haid hingga memasuki fase ovulasi. Pada fase ini, ovarium memproduksi folikel yang berisi sel telur dan sel ovum. Kemudian, pertumbuhan folikel ovarium menyebabkan endometrium menebal. Fase ini terjadi di hari ke 10 dari 28 hari dalam siklus bulanan menstruasi. Lama waktu pada fase ini umumnya akan menentukan berapa lama siklus menstruasi nantinya akan berlangsung.

3. Fase Ovulasi

Di fase ini, sel telur dilepaskan dan siap dibuahi oleh sperma. Sel telur matang bergerak ke tuba fallopi & menempel ke dinding rahim. Umumnya, sel telur ini bertahan selama 24 jam saja. Jika tak ada sperma yang membuahi, maka sel telur akan mati. Tapi kalau sel telur bertemu sperma & telah dibuahi, maka bisa terjadi kehamilan.

Fase menstruasi yang ketiga ini menjadi tanda masa subur wanita. Biasanya terjadi sekitar 2 minggu sebelum siklus haid berikutnya dimulai. Jika kamu & pasangan ingin merencanakan kehamilan, fase ini menjadi waktu yang tepat untuk melakukan hubungan suami-istri agar terjadi pembuahan.

4. Fase Luteal

Folikel yang sudah pecah akan mengeluarkan sel telur dan membentuk korpus luteum sehingga meningkatkan hormon progesteron untuk menebalkan lapisan dinding rahim. Fase yang juga dikenal dengan nama fase premenstruasi ini memiliki beberapa tanda/gejala seperti mudah marah, badan lemas, muncul jerawat, dan payudara membesar.


Hormon-hormon yang Mempengaruhi Fase Menstruasi

Banyak hormon yang mengendalikan fase menstruasi, antara lain:

- Estrogen

Hormon ini berfungsi mengatur siklus & berperan dalam pertumbuhan lapisan rahim. Kalau sel telur tak dibuahi, kadar hormon ini akan turun tajam. Saat itulah menstruasi dimulai.

- Progesteron

Hormon ini memicu lapisan rahim untuk menebal dan mempersiapkannya sebelum kehamilan. Hormon ini juga mencegah otot rahim mengalami kontraksi yang dapat membuat sel telur tidak bisa menempel. Kalau wanita tak hamil, korpus luteum yang menempel akan rusak dan menurunkan kadar progesteron dalam tubuh.

- Hormon Luteinizing

Hormon luteinizing membantu merangsang ovarium menghasilkan estrogen. Selama ovulasi, lonjakan hormon ini membuat ovarium melepaskan sel telur.

- Hormon Perangsang Folikel

Hormon ini membantu pertumbuhan folikel di ovarium & melepaskan sel telur. Folikel menghasilkan progesteron & estrogen dalam ovarium untuk menjaga siklus haid teratur. Saat wanita tak punya cukup hormon perangsang folikel, ia akan lebih sulit hamil.

- Hormon Pelepas Gonadotropin

Hormon ini mengendalikan & merangsang pelepasan hormon luteinizing dan hormon perangsang folikel. Hormon ini dikeluarkan dari hipotalamus di dalam otak.

Itulah beberapa fase menstruasi yang harus diketahui oleh setiap wanita. Setelah tahu, kamu bisa memprediksi kapan haid selanjutnya kemungkinan akan terjadi.

0 Response to "Fase Menstruasi pada Wanita, Kamu Harus Tahu"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel